Rabu, 09 Februari 2011

撈魚生【tradisi makan yee sheng】


Yee sang atau yusheng (Hanzi sederhana: 鱼生; pinyin: yúshēng) adalah masakan Tiochiu berupa salad ikan segar ditambah irisan halus sayuran seperti wortel dan lobak. Daging ikan yang dipakai adalah irisan ikan tuna atau ikan salem yang sebelumnya bisa sudah direndam dalam campuran minyak wijen, minyak goreng, dan merica. Saus dibuat campuran minyak (minyak goreng dan minyak wijen) dengan tambahan saus buah prem, gula pasir, dan bubuk kayu manis.

Aksara Tionghoa untuk ikan (鱼) dan kemakmuran / kelebihan (余) sama-sama dibaca sebagai yú. Aksara Tionghoa untuk yúshēng (鱼生) juga homofon dengan yúshēng (余升) yang berarti meningkatnya kelimpahan. Oleh karena itu, makanan ini dipercaya sebagai simbol kelimpahan dan kemakmuran bagi orang yang memakannya.Yee sang atau yusheng (Hanzi sederhana: 鱼生; pinyin: yúshēng) adalah masakan Tiochiu berupa salad ikan segar ditambah irisan halus sayuran seperti wortel dan lobak. Daging ikan yang dipakai adalah irisan ikan tuna atau ikan salem yang sebelumnya bisa sudah direndam dalam campuran minyak wijen, minyak goreng, dan merica. Saus dibuat campuran minyak (minyak goreng dan minyak wijen) dengan tambahan saus buah prem, gula pasir, dan bubuk kayu manis. divihara biasanya tidak ditambahkan jenis-jenis ikan apapun karena sesuai dengan gaya hidup sehat vege yang menghindari makhluk hidup untuk dikonsumsi.

Aksara Tionghoa untuk ikan (鱼) dan berkelebihan (余) sama-sama dibaca sebagai yú. Aksara Tionghoa untuk yúshēng (鱼生) juga homofon dengan yúshēng (余升) yang berarti meningkatnya kelimpahan. Oleh karena itu, makanan ini dipercaya sebagai simbol kelimpahan dan kemakmuran bagi orang yang memakannya.

Di Singapura dan Malaysia, yee sang adalah hidangan khusus untuk Tahun Baru Imlek. Makanan ini dihidangkan sebagai makanan pembuka, dan biasanya dimakan pada hari Renri (hari ke-7 bulan pertama kalender Imlek).

Saus dihidangkan terpisah dan dicampur sendiri dengan sumpit oleh orang yang memakannya. Menurut tradisi, ketika diaduk dengan saus, ikan dan sayuran harus diangkat tinggi-tinggi di atas piring. Semakin tinggi yee sang terangkat, maka semakin baik pula peruntungan di tahun yang baru. Yee sang diaduk bersama-sama oleh orang yang duduk satu meja sambil saling mengucapkan selamat tahun baru Imlek dan kata-kata yang baik . Tradisi mengaduk yee sang dan mengangkatnya tinggi-tinggi disebut lo hei (撈起 atau 捞起).

Nelayan sepanjang pesisir Guangzhou merayakan Renri (hari ke-7 Tahun Baru Imlek) dengan berpesta hasil tangkapan ikan.[1] Tradisi ini diperkirakan dimulai di Chaozhou dan Shantou sejak zaman Dinasti Song Selatan.[rujukan?] Pada masa penjajahan Inggris di Malaya, tradisi merayakan Renri dibawa oleh pendatang dari Cina. Kios pedagang bubur menyediakan hidangan ikan mentah yang diperkirakan sebagai makanan khas Jiangmen, Provinsi Guangdong. Hidangan tersebut terdiri dari irisan ikan, lobak, dan wortel yang diberi saus. Pembeli menuangkan sendiri saus yang dibuat dari campuran minyak, cuka, dan gula.

Hidangan yee sang versi modern diciptakan pada tahun 1964 di rumah makan Lai Wah, Singapura. Penciptanya adalah empat orang juru masak bernama Lau Yeok Pui 劉育培, koki kepala bernama Tham Yui Kai 譚銳佳, serta Sin Leong 冼良 dan Hooi Kok Wai 許國威. Mereka dulunya rekan sekerja di dapur rumah makan Cathay di Gedung Cathay, Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar