Minggu, 18 Juli 2010

Persembahan bunga


Bunga adalah sebuah persembahan yang sering kita temukan dialtar Buddha . sebagai pelajaran akan ketidak kekalan , bunga mengingatkan kita agar senantiasa waspada dan tidak terbawa dengan kondisi lingkungan kita. Keindahan bunga hanya pada saat dia mekar dan keluarlah aroma harumnya. Disitulah kita dapat belajar darinya. Belajar bagaimana agar rasa harum itu tidak mudah hilang.

Bagaimana caranya?

Manusia mempunyai sifat dasar yang sama yakni kebaikan kitab 3 suku kata mengatakan [三字經:"人之初,性本善."]artinya ‘sifat semua manusia pada dasarnya bersih , putih seperti kertas namun karena kotoran dunia yang mengotorinya perlahan-lahan berubahlah menjadi bermacam-macam sifat buruk. ‘ maka belajarlah seperti bunga yang mampu menyebarkan aroma wangi kesemua penjuru tanpa pernah memilih hidung yang menghirupnya. Pada sisi ini bunga merupakan lambing perjuangan dari tunas hijau menuju kebunga yang mekar nan harum . betapa susah payahnya menjaga agar bunga tersebut tidak jatuh dari kelopaknya bukan? Maka seperti itulah kita harus belajar mempertahankan sifat baik dalam diri kita. Perjuangan dalam mempertahankan kebaikan jauh lebih susah daripada melawan ribuan pasukan musuh. Maka pelajaran berharga yang harus kita ambil adalah kekuatan semangat yag harus terus kita kembangkan.

Selain itu, persembahan bunga didalam masyarakat buddhis adalah sesuatu hal yang umum kita temui. Persembahan bunga dialtar Buddha , bodhisattva dan makhluk suci lainnya mempunyai beberapa maksud yaitu:

1. Melambangan bentuk penghormatan kepada Buddha.

2. Merupakan persembahan kepada Buddha

3. Ungkapan rasa syukur kepada Buddha

4. Merupakan pelajaran yang kita tiru dari guru agung Buddha

Disamping itu pula ada manfaat dari persembahan bunga , yaitu :

1. Hidupnya wangi dan indah [bahagia] seperti bunga

2. Badannya tidak keluar aroma tidak sedap

3. Pahala karma baik yang melimpah

4. Terlahir dimanapun hidungnya tidak akan rusak / terganggu

5. Tubuh selalu bersih dan wangi

6. Rejeki yang melimpah

7. Terlahir dialam dewa

8. Segera mencapai kebuddhaan

Bunga juga mempunyai kesamaan dengan sad paramitha [6 pelatihan paramitha] yaitu :

Ø Dana , saat bunga sedang mekar aromanya menyebar kesepuluh penjuru tanpa memilih orang yang merasakan baunya, aroma wangi itulah yang diberikan oleh bunga sebagai bentuk semangat untuk berdana sebagai pelaksanaan sad paramitha

Ø Sila , bunga tumbuh tunas , mekar dan layu adalah sebuah fenomena dan hokum alam yang pasti. Pada musim tunas bunga pasti akan bertunas dan saat musim mekar bunga juga pasti akan mekar. Maka semangat inilah yang harus kita tiru dari sekuntum bunga , yaitu semangat untuk turut pada aturan / menjalankan sila.

Ø Kesabaran , sebelum mencapai kondisi terakhir yang harum saat mekar , bunga juga harus mengalami saat-saat sulit untuk sampai mekar. Bunga harus merasakan panasnya matahari , terpaan angin dan hujan , dan tidak jarang pula harus menghadapi kupu-kupu maupun serangga lain yang hendak merusaknya. Maka pelajaran ini membuat kita harus lebih sabar dalam menghadapi apapun. Dan kesabaran itulah yang disebut kshanti.

Ø Semangat , sekuntum bunga yang sedang mekar , selalu berusaha agar dapat menyebarkan aroma wanginya keseluruh penjuru dan saat yang sama sekuntum bunga juga tidak pernah berhenti untuk memberikan yang terbaik . maka bunga pun menciptakan bibit baru agar keturunannya dapat memberikan keindahan untuk dunia ini. Jadi semangat sekuntum bungapun sangatlah pantas untuk kita pelajari dan tiru.

Ø Medhitasi , bunga yang mekar indah dan berseri, ibarat sebuah kondisi yang membawa kita pada ketenangan dan kedamaian. Maka itulah yang disebut dengan lingkungan penuh kedamaian yang membawa pada pemusatan konsentrasi / medhitasi.

Ø Kebijaksanaa ,Bunga yang beraneka warna , beraneka bentuk dan karakteristik juga menyerupai kehidupan manusia . mengingatkan kita agar dapat hidup bebas dan mempu memberikan kontribusi [seperti sekuntum bunga] meskipun dilingkungan yang tidak nyaman sekalipun. Semangat ini lah yang merupakan bentuk nyata dari kebijaksanaan.

Maka, bunga bukan hanya sebuah hiasan yang orang buddhis pajang dialtar , Karena persembahan yang berharga ini juga memberikan banyak pelajaran bagi kita untuk hidup dijalan Buddha dharma . disamping bentuk dan aroma yang memikat kita harus ingat pelajaran dan pesan – pesan moral yang disampaikan oleh sekuntum bunga . meniti jalan kesucian harus dimulai dari hal yang paling kecil , dan dengan menyadari apa yang ada disamping dan disekitar kita , maka kita sudah melangkah lebih maju dibandingkan orang yang pasif dengan segala sesuatu dilingkungannya.

>>Semoga berbahagia<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar